E-sport kini menjadi salah satu dari cabang olahraga (Cabor) ekshibisi yang akan dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 nanti. Cabor ekshibisi e-sports yang akan dipertandingkan di PON XX Papua 2021 meliputi Free Fire, Mobile Legends, dan eFootball PES 2021. Pendaftaran sudah dibuka mulai 18 Agustus kemarin untuk siapapun, tak terkecuali para gamer Indonesia di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota tanpa dipungut biaya. Calon peserta bisa mendaftarkan diri di situs web Garudaku.com dan harus mewakili wilayahnya masing-masing, sesuai dengan daerah domisili di KTP atau KIA (Kartu Identitas Anak).
Baca : Redmi 10 Resmi Rilis, Mulai dijual 20 Agustus
Setelah proses pendaftaran ditutup, peserta akan mengikuti babak kualifikasi provinsi secara online pada 24 Agustus-5 September mendatang. Nantinya, juara dari masing-masing game di tiap provinsi akan menjadi perwakilan provinsi yang akan bertanding dengan provinsi lainnya di tahap Pra PON pada 7-14 September mendatang. Setelah itu, lima provinsi terkuat pada tahap Pra PON, ditambah satu provinsi Papua, akan bertanding di Final Ekshibisi PON XX Papua 2021 yang bakal digelar pada 22-26 September mendatang.
Sekretaris Jenderal Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Ade Lukman mengatakan bahwa masuknya e-sports sebagai cabor ekshibisi diharapkan dapat menjaring bibit-bibit atlet e-sports Tanah Air. Sehingga pada PON berikutnya, 2024, di Sumatera Utara dan Aceh, e-sports sudah berhak untuk menjadi cabor yang resmi dipertandingkan, lanjutnya.
Sekjen Pengurus Besar E-sport Indonesia (PB ESI), Frengky Ong, mengatakan bahwa tiga game yang dipertandingkan di ekshibisi PON XX Papua 2021 mewakili tiga genre yang cukup populer, yaitu multiplayer online battle arena (MOBA), battle royale, dan sepak bola. Game MOBA dan battle royale akan dipertandingkan secara beregu dan tim pada platform mobile. Sementara itu untuk game sepak bola dilakukan secara perorangan dan ganda pada platform konsol.
Pemilihan game sendiri diklaim sudah melewati proses diskusi dan screening yang panjang dengan mempertimbangkan sejumlah hal, salah satunya adalah kepemilikan perangkat komputer (PC) di pelosok Indonesia. Karena di daerah tidak semua orang punya PC dan akan menjadi kesulitan tersendiri. Oleh karena itu game yang dipertandingkan harus memenuhi kemampuan tersebut dari segi teknis.
Baca : Samsung Galaxy A03s Rilis Dengan Helio P35 dan baterai 5000 mAh